Kontraktor Nakal di PALI Diperiksa, Armada Tronton Pengangkut Batu Kali Rusak Jalan Umum

Table of Contents

 

GARUDA SUMSEL NEWS TV.COM, PALI – Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Satuan Reserse dan Satlantas Polres PALI turun langsung ke lapangan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat Desa Betung, Kecamatan Abab, terkait aktivitas armada truk tronton pengangkut batu kali yang diduga melebihi kapasitas muatan.


Kepala Dinas Perhubungan PALI, Kartika, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap kontraktor nakal yang merusak fasilitas umum, khususnya jalan aspal menuju Desa Betung.


“Kami bersama rombongan turun langsung ke lokasi setelah menerima laporan warga. Jika terbukti armada angkutan batu kali milik kontraktor melebihi kapasitas, maka akan kami tindak tegas. Pemerintah menunjuk kontraktor untuk membangun infrastruktur, bukan merusaknya,” tegas Kartika di lokasi, Kamis (9/10/2025) pagi.


Dishub PALI juga menegaskan akan segera memanggil pihak kontraktor untuk dimintai keterangan dan mempertanggungjawabkan aktivitas angkutannya yang dinilai merugikan masyarakat.


Sementara itu, pihak Satlantas dan Reserse Polres PALI menyatakan siap menghentikan dan menahan armada tronton yang melanggar aturan lalu lintas serta merusak fasilitas jalan.


“Kami akan menyetop seluruh armada tronton yang tidak sesuai ketentuan tonase. Pihak kontraktor akan kami panggil untuk menjelaskan siapa yang mengizinkan kendaraan berat tersebut melintasi jalan aspal umum. Jika melanggar hukum, akan kami bawa langsung ke Mapolres PALI,” ungkap perwakilan Satlantas di lapangan.


Keluhan Warga Desa Betung


Warga Desa Betung melalui Lembaga Peduli Masyarakat PALI (PMP) membenarkan bahwa aktivitas truk tronton pengangkut batu kali telah mengganggu kenyamanan dan merusak jalan desa.


“Truk-truk besar itu tidak layak melintas di jalan aspal karena melebihi kapasitas. Akibatnya jalan jadi rusak dan membahayakan pengguna lain. Ini jelas melanggar aturan lalu lintas,” ujar salah satu perwakilan PMP.


Seorang warga yang enggan disebut namanya turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas pembangunan jalan di desanya, namun menyayangkan pengerjaannya yang tidak rapi.


“Kami berterima kasih atas pembangunan jalan ini, tapi sangat disayangkan karena pengerasan jalannya belum rata. Batu-batunya besar dan bisa membahayakan pengguna jalan. Kami berharap pemerintah menegur kontraktor agar jalan ini benar-benar bisa digunakan dengan aman,” keluhnya.


Lembaga swadaya masyarakat juga menegaskan akan terus mengawasi aktivitas armada berat di wilayah tersebut agar tidak ada pelanggaran tonase dan tidak merugikan warga.


“Kami akan tetap mengawal. Semua armada yang melanggar kapasitas harus ditindak tanpa pandang bulu,” pungkas perwakilan LSM tersebut. (*)